Minggu, 22 Januari 2012

TARAWIH DISKON

Tarawih Diskon

PADA masa kekuasaan Presiden Habibie, Gus Dur pernah mampir ke rumah Pak Harto di Cendana. Gus Dur mengajak seorang yang disebut dengan "kiai kampung" dari Metro, Lampung Tengah. Waktu itu bulan puasa.

Setelah berbuka dan omong-omong seperlunya, Pak Harto nyeletuk, "Gus Dur dan Pak Kiai ini bakal sampai malam kan di sini?"

"O tidak," jawab Gus Dur. "Saya harus segera pergi, karena ada janji dengan Gus Joyo, adik Sri Sultan Hamengkubuwono X. Tapi Pak Kiai ini biar tinggal di sini. Maksudnya buat ngimami (menjadi imam) salat taraweh, kan?"

Pak Harto manggut-manggut.

"Tapi," lanjut Gus Dur, "Sebelumnya perlu ada klarifikasi dulu?"

"Klarifikasi apa?" tanya Pak Harto.

"Harus jelas dulu, Tarawihnya mau pakai gaya NU? Kalau NU lama bagaimana, kalau NU baru bagaimana?" tanya Pak Harto makin heran.

"Loh apa ada macam-macam gaya NU? Kalau gaya NU lama, tarawihnya 23 rakaat. Gaya NU baru, diskon 60 persen (11 rakaat)!"

Pak Harto cuma ketawa, karena tidak terlalu paham. Dan Pak Kiai nyeletuk, "Iya, deh. Diskon 60 persen pun nggak apa-apa,"

Harap diketahui, "Tarawih diskon" menjadi 11 rakaat itu adalah gaya Muhammadiyah.

Keluarga Pak Harto sendiri disebut orang "Hidup dengan cara Muhammadiyah, mati dengan cara NU". Sebab, Pak Harto pernah mengaku bahwa dia semasa sekolah di Yogyakarta belajar di SMP Muhammadiyah (jadi "berakidah" Muhammadiyah). Tapi ketika Bu Tien meninggal, rumahnya di Cendana sibuk dengan macam-macam tahlilan (tiga hari, tujuh hari, 40 hari, 100 hari dan seterusnya), yang merupakan trade mark NU.

Jadi kalau Gus Dur menawarkan "Tarawih diskon" 11 rakaat itu, Pak Harto dengan senang hati menerima saja. Itu artinya kembali ke "khittah".

Minggu, 15 Januari 2012

Kasiat Buah dan Kulit Manggis


Khasiat Buah Manggis
Pengobatan tradisional dengan menggunakan bahan alam berupa tanaman obat sudah dikenal lama, khususnya sejak awal keberadaan manusia. Adalah Hippocrates (468-377 SM) dari Yunani yang mengelompokkan semua makanan dan tanaman obat. Kemudian Caludius Galenus, tabib istana Raja Marcus Aurcilus, memelopori penggunaan tanaman obat dalam bentuk ekstrak.

Dalam 40 tahun terakhir ini, penelitian dan pemanfaatan tanaman obat terus meningkat, terutama sesudah peristiwa thalidomide tahun 1950-1960. Saat itu sedikitnya 2.000 bayi lahir dalam kondisi cacat, tanpa memiliki lengan atau tungkai. Setelah ditelusuri, cacatnya bayi-bayi tersebut diakibatkan para ibu hamil mengonsumsi Thalidomide yang mengandung enantiomer sebagai zat penenang. Obat itu pun dinyatakan hanya boleh didapat dengan resep dokter. Baru pada November 1962, thalidomide ditarik dari pasaran. Sejak saat itu seruan back to nature dalam bidang kesehatan mulai digencarkan.

Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, Indonesia memiliki sumber tanaman herbal yang tiada habisnya. Salah satu tanaman yang juga memiliki khasiat pengobatan ialah
buah manggis. Tak hanya nikmat disantap sebagai buah segar, manggis juga memiliki sejumlah kemampuan lain. Bahkan hampir semua bagian tubuh tanamannya yang memiliki khasiat tersebut. Secara tradisional manggis digunakan sebagai obat sariawan, wasir, dan luka.

Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Bandung Prof. Dr. H. R. Sidik menyampaikan sejumlah khasiat obat dari buah manggis di depan peserta pelatihan "Roadmap dan Teknologi Pengembangan Agroindustri Buah Manggis dalam Upaya Akselerasi Ekspor" di Grha Sanusi Hardjadinata beberapa waktu lalu.
Sidik menjelaskan, tumbuhan yang memiliki nama latin Garcinia mangostana ini memiliki batang berkayu keras. Cabangnya teratur, berkulit cokelat, dan bergetah. Kulit kayunya dapat mengobati penyakit disentri, diare, dan sariawan mulut.

Dua buah kulit manggis dicuci, kemudian dipotong-potong, sebelum akhirnya direbus dengan empat gelas air sampai volumenya tinggal tersisa setengahnya. Rebusan kulit manggis yang sudah dingin dan disaring bisa ditambahkan dengan madu dan diminum dua kali sehari untuk melihat hasil pengobatannya terhadap penyakit disentri yang diderita.

"Sama halnya seperti cara pengobatan penyakit disentri, untuk menyembuhkan diare pun tinggal dilakukan langkah serupa. Namun, dengan volume air yang lebih sedikit, hanya tiga gelas saja banyaknya," kata anggota Panitia Nasional Pengembangan Tumbuhan Obat Departemen
Kesehatan ini .

Untuk mengobati sariawan, langkah yang dilakukan pun sama saja dengan prosedur pembuatan ramuan penyembuh diare. Hanya , air rebusan hasil saringan cukup digunakan untuk berkumur-kumur dan diminum sebanyak tiga sampai enam kali dalam sehari.

Akar manggis bersifat tunggang. Manggis juga memiliki akar samping tak berbulu yang jumlahnya sedikit, tapi mendalam. Pertumbuhan akarnya lambat, mudah rusak, dan terganggu akibat lingkungan yang kurang menguntungkan sehingga luas kontak antara akar dan media tumbuh sempit. Buruknya sistem perakaran pada tanaman manggis menyebabkan sulitnya penyerapan hara. Meski demikian, akar manggis tetap memiliki khasiat yang khas, yaitu dapat mengobati haid yang tidak lancar.


Literatur yang lain menyebutkan kulit buah manggis yang bersifat antibiotik juga berkhasiat mengobati penyakit radang saluran kemih, radang amandel, pendarahan usus, obat cacing, wasir, borok, tumor dalam rongga mulut dan tenggorokan.

Dalam paparannya, Sidik juga menjelaskan aspek farmakologi dari tanaman manggis yang diperoleh dari sejumlah penelitian. Kulit
buah manggis diketahui mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri.

"Kulit buah manggis juga bersifat antijamur," ujarnya. Aktivitas antijamur hasil isolasi beberapa xanton (salah satu jenis zat warna dari manggis) yang berasal dari kulit buah manggis dan beberapa derivate mangostin terhadap jamur Fusarium oxysporum f. sp. Vasinfectum, Alternaria tenuis, dan Drechela oryzae dapat menghambat pertumbuhan semua jamur tersebut.

Telah dilakukan pula penelitian terhadap aktivitas xanton dari manggis terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin. Hasilnya menunjukkan bahwa satu isolate aktif, alfa-mangostin, yang merupakan salah satu derivate xanton menghambat pertumbuhan bakteri tersebut dengan MIC sebesar 1,57-12,5 µg/mL.

Penelitian antiinflamasi dari kulit buah manggis dilakukan dengan menggunakan mangostin dari ekstrak etanol 40%, mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat terhadap pelepasan histamine dan sintesis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi. Ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai efek meredam radikal bebas yang kuat.

Selain itu, ekstrak metanol mangostin dari kulit buah manggis dapat menghambat sel kanker dan dapat menyebabkan apoptosis pada sel kanker payudara serta menghambat produksi spesies oksigen reaktif sebagai radikal bebas. Berdasarkan penelitian tersebut, mangostin dari ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai potensi sebagai kemopreventif terhadap kanker.

Studi terhadap aktivitas antikanker pada enam xanton yang diekstraksi dari kulit buah manggis secara invitro pada sel leukemia manusia diperoleh hasil bahwa semua xanton yang diuji menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis. Efek terkuat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut dilakukan oleh alfa-mangostin.

"Melihat tingginya kandungan kimia yang dimiliki manggis, potensi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut cukup besar. Baik dalam bidang farmasi maupun bidang lainnya," kata Sidik menutup pemaparannya.

pikiran-rakyat.com

Selasa, 10 Januari 2012

Wanita dan Rasa Kue


Top of Form
Bottom of Form
Wanita dan Rasa Kue

Ibnu Abbas bukan cuma seorang yang pandai dan cerdik, tetapi juga tampan. Banyak gadis tergila-gila padanya. Namun, dia hanya ingin beristri wanita salihah. Allah mengabulkan keinginannya.
Pada suatu hari, istrinya diajak bersilaturahmi ke semua kerabat dan handai taulan. Tetapi, orang-orang, terutama kaum lelaki, selalu lebih melirik pada sang istri ketimbang Ibnu Abbas. Ibnu Abbas merasakan lirikan itu penuh nafsu dan gairah. Hal ini membuatnya galau.
Akhirnya, Ibnu Abbas mengundang para rekan dan kerabatnya berkunjung kerumahnya. Dia menyediakan mereka hidangan kue berbentuk sama, tetapi beraneka warna, mulai dari putih, coklat, kuning, dan hitam. Ibnu Abbas mempersilakan para tamunya mencicipi hidangan itu. ”Wah, kue yang coklat ini lezat,” bisik seorang tamunya.
”Tetapi, kue yang putih ini juga nikmat,” bisik tamu lainnya. Tamu yang telah mencicipi kue coklat itu tidak percaya, lalu mencoba kue-kue yang disarankan rekan-rekannya. ”Nah, rasanya sama ‘kan dengan kue yang berwarna coklat tadi?” tanya seorang rekannya.
Perbincangan para tamu berkutat pada kue yang beraneka warna, namun satu rasa, manis semua. Akhirnya, Ibnu Abbas berbicara, ”Saudara-saudaraku semua, saya sengaja memberi warna kue ini dengan warna putih, coklat, kuning, hitam, namun rasanya sama, manis semua. Begitu juga dengan istri-istri saudara. Meraka yang berkulit putih, coklat, kuning, dan hitam, walaupun berbeda warna, rasanya bisa saya pastikan sama semua.”
Rasulullah saw menganjurkan kepada mereka yang sudah beristri, jika melihat wanita lain lalu bernafsu, hendaknya segera pulang dan menunaikan kewajibannya sebagai suami terhadap istri. Apa yang dimiliki wanita lain juga ada pada istri kita.
Sementara itu, terhadap mereka yang belum menikah, dalam hadisnya Rasulullah berkata, ”Wahai para pemuda, siapa pun di antara Anda yang sudah
mampu [memberi nafkah lahir batin] segeralah menikah. Sementara bagi yang belum mampu, lebih baik baginya berpuasa karena puasa dapat membendung hawa nafsu.”
Dalam hadis yang diriwayatkan Ahmad bin Hambal, nabi bersabda, ”Pandangan [bernafsu] adalah anak panah yang beracun dari busur Iblis. Barang siapa yang menahan pandangannya dari kemolekan wanita, Allah akan memberikan kenikmatan dalam hatinya sampai hari perjumpaannya dengan Allah.”

SESAMA WANITA DI TEMPAT KERJA


Top of Form
Mengapa wanita senang memusuhi rekan kerja sesama wanita di tempat kerja?
Tidak semua kita bisa bekerja profesional. Tidak jarang seorang pekerja mengintimidasi atau memusuhi rekan kerjanya. Disabotase dan dibuat supaya susah. Diperlakukan tidak baik.
Memang 60% tindakan tidak profesional ini dilakukan kaum Adam. Tapi kaum pria itu tidak pilih bulu. Berbeda dengan wanita. Riset menunjukkan, sekitar 70% sasaran sikap permusuhan seorang wanita itu adalah wanita lagi.
Ini sangat disayangkan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa di jaman modern (tapi purba) ini kaum pria mendominasi tempat kerja, sehingga tantangan kaum wanita untuk maju itu lebih berat. Untuk bisa berhasil di perusahaan, tempat kerja, dan berbagai organisasi, wanita itu harus berjuang keras. Lebih keras dari kaum pria.
Tapi sayangnya, justru sesama wanita yang paling sering menjatuhkan rekannya supaya tidak maju. Ada sikap-sikap memusuhi dan cukup kejam (menurut artikel riset itu lho). Ada sikap tidak mau menolong, tidak mau membuat gampang.
Memang tidak semua seperti itu. Tapi angka 70% itu mengejutkan. Dan ini menunjang desas-desus selama ini bahwa boss wanita itu cenderung memperlakukan anak buah wanita atau kolega nya dengan lebih keras dan tidak respek.
Mungkin ini naluri ya?
Jadi kalau anda wanita dan bekerja, mungkin anda harus ekstra hati-hati, ya. Jangan sampai naluri seperti itu kemudian membuat kita tidak profesional. Apalagi terhadap sesama kaum Hawa yang sedang berjuang di tengah male dominated prehistoric society..

Selasa, 03 Januari 2012

RESOLUSI KONFLIK DI SEKOLAH


RES0LUSI KONFLIK DI SEKOLAH

Kekerasan yang terjadi dengan intensitas tinggi dalam sebulan terakhir ini patut diuji melalui serangkaian analisis, baik secara sosiologis maupun pedagogis. Secara sosial jangan-jangan bentuk kekerasan yang terjadi di masyarakat kita itu merupakan akumulasi dari gagalnya lembaga pendidikan kita dalam melakukan transfer pendidikan secara damai dan berkeadilan.
Secara pedagogis, jangan-jangan sekolah-sekolah kita memang tak memiliki kendali operasional resolusi konflik yang dapat melatih seluruh komunitas sekolah untuk terbiasa mengatur pola konflik di sekolah melalui skema pembelajaran yang efektif. Artinya, sekolah tak memiliki kemampuan dalam mengajarkan sekaligus mengkomunikasikan persoalan konflik dan kekerasan melalui mekanisme yang disepakati bersama oleh manajemen sekolah dalam sebuah bingkai pendidikan resolusi konflik.
Tricia S. Jones (2000), mendefinisikan pendidikan resolusi konflik sebagai "a spectrum of processes that utilize communication skills and creative and analytic thinking to prevent, manage, and peacefully resolve conflict". Pengertian ini memberikan gambaran umum kepada kita bahwa sebagaimana pendidikan pada umumnya, proses kreatif dalam menumbuhkan kemampuan berkomunikasi dan berpikir analitik harus menjadi angle para pengajar dan pendidik untuk mengajarkan resolusi konflik. Secara pedagogis, menimbulkan tindakan nyata adalah indikator efektivitas komunikasi dan berpikir kritis yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tindakan, proses pembelajaran harus berhasil menanamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi dan berpikir kritis. Ini bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikaksi, tetapi juga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku siswa dan pembelajar lainnya. Komponen komunikasi versi Harold D. Lasswell harus mampu terimplementasi dengan baik dalam proses belajar-mengajar.
Dalam prinsip pendidikan resolusi konflik, proses belajar-mengajar harus memiliki orientasi dan tujuan yang jelas. Salah satu kesalahan mendasar kita dalam mengelola urusan manajemen konflik di sekolah adalah ketiadaan assessment yang komprehensif tentang kebiasaan dan perilaku siswa dan guru dalam berkomunikasi, serta lemahnya tingkat kemampuan guru dalam memahami makna kurikulum sehingga seringkali tak ada keterkaitan (alignment) antara kurikulum yang tertulis dengan sistem evaluasi (test) atas tindakan yang dilakukan oleh siswa. Apalagi jika sistem evaluasi hanya sekedar ingin mengukur aspek kognitif siswa, maka kebebasan guru untuk melaksanakan desain kurikulum yang mereka kehendaki menjadi sangat minim.
Untuk itulah perlu diketahui oleh setiap manajemen sekolah tentang prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum pendidikan konflik yang didasarkan pada serangkaian kegiatan yang memungkinkan lembaga pendidikan merumuskan sendiri kelemahan dan kelebihannya (school mapping), menentukan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kapasitas guru dan kemampuan siswa (objectives and lesson design), memperbaiki sistem pengelolaan pembelajaran yang berkelanjutan dan efisien (scope and sequence), serta membuat rangkaian sistem monitoring dan evaluasi pembelajaran yang efektif-komprehensif (Jackson 1992).
Hanya dengan prinsip keterpaduan kurikulum (deep curriculum alignment) seperti inilah yang memungkinkan sekolah dapat mengimplementasikan pendidikan resolusi konflik secara maksimal, terutama dalam mempersiapkan kemampuan siswa untuk memahami dan  mengkomunikasikan gagasan resolusi konflik sebagai sebuah ilmu dan perilaku sekaligus. Salah satu keunggulan dari prinsip dasar deep curriculum alignment adalah, bahwa ketika dilakukan evaluasi atau test, seorang guru dapat memberikan gambaran secara utuh tentang jarak (gap) antara siswa yang satu dengan lainnya, terutama jika dilihat dari gaya komunikasi yang didasari kemampuan berpikir analitis siswa.
Kesepakatan tentang penanganan konflik di sekolah bukan saja penting untuk dimasukkan kedalam struktur kurikulum secara formal, tetapi juga bisa diskemakan ke dalam statuta sekolah yang mengatur segala urusan konflik secara jelas berdasarkan struktur sekolah yang efisien dan permanen. Membangun komitmen pendidikan damai, dengan demikian, adalah kata kunci yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika sekolah dalam rangka merancang bangunan resolusi konflik yang memadai di lingkungan sekolah, agar anak-anak kita terhindar dari semua perilaku kasar dan keras di kemudian hari seperti yang kita lihat hari-hari terakhir ini.