Kamis, 22 November 2012

AKIBAT MEMBUKA AURAT

Kisah Nyata Akibat Membuka Aurat di Facebook (bahan renungan)

oleh KUMPULAN DOA-DOA ISLAM SEHARI-HARI pada 26 Februari 2012 pukul 8:18 ·
Kisah ini mengenai seorang hamba Allah. Dia merupakan seorang wanita yang aktif berfacebook.Dalam facebook nya mempunyai banyak koleksi foto yang tidak menutup aurat.Selepas dia meninggal dunia, ibunya sentiasa bermimpi dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang tidak menutup auratnya di Facebook.Malangnya tiada siapa yang mengetahui password Facebooknya.

Jadi, kemungkinan besar, rohnya tidak tenang dengan dosa auratnya yang dibiarkan begitu saja menjadi tatapan umum….dan ingatlah, azab untuk kita yg sengaja membiarkan aurat kita dilihat oleh lelaki bukan mahram adalah dosa yang besar dan dapat membawa ke dalam Api Neraka Allah SWT.

Cerita ini menjadi ikhtibar dan pelajaran buat kita, supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan sempurna, kita tak tahu bila kita akan Mati…Jadi, tolonglah kalau anda Sayangkan diri anda, Hapuslah gambar yang tidak sepatutnya.

Sebarkan suara Islam yang benar,Inilah penjajahan yang dibawa oleh Globalisasi Dajjalism.Sehingga Yang WAJIB ini kita main-mainkan dan Dosa ini kita lakukan tanpa RASA APA-APA.Ingatlah aurat laki-laki yang harus dijaga diantara lutut dan pusar sedangkan madzhab syafii ada keringanan bagi wanita yg bekerja untuk membuka wajah dan kedua telapak tangannya.Sadarlah ,WALAU IKHLAS ATAU TIDAK YANG NAMANYA MENUTUP AURAT WAJIB DILAKUKAN,Jika Ikhlas maka Berpahala tetapi jika tidak Ikhlas maka sekurang-kurangnya TERHINDAR DARI DOSA.

Jangan dijadikan Ikhlas sebagai Alasan untuk menghalalkan yang Haram.
Ingat ini Saham dosa kita yg ditatap oleh ribuan orang bahkan lebih dari jutaan saat yang dengan mudahnya melihat foto kita.
Apabila telah sampai masanya – baru lah Penyesalan Sudah Tidak Berguna.
Akhir kalam, semoga roh dia dicucuri rahmat Ilahi.(Ust.Reza Assegaf)

Terlepas benar atau salah cerita di atas, menurut aurat memang menjadi kewajiban (wallahu a'lam )

Hadits shahih tentang puasa Muharram

Hadits shahih tentang puasa Muharram & 3 Hadits Lemah Seputar Puasa Muharram (melengkapi status sebelumnya yg terpotong)

oleh Belajar Sholat Wajib Dan Sholat Sunnah Yang Khusyu pada 14 November 2012 pukul 17:42 ·


Kami mohon maaf karna statusnya terpotong, alias penjelasan sebagiannya lagi, belum masuk kestatus, sudah "enter". akan kami luruskan dengan membuat 1 artikel saja.

Hadits shahih tentang puasa Muharram & 3 Hadits Lemah Seputar Puasa Muharram


Hadits shahih tentang puasa Muharram 

Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Seutama-utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu, ialah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163)
Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma- dia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَهُ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
“Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- mendatangi kota Madinah, lalu didapatinya orang-orang Yahudi berpuasa di hari ‘Asyura. Maka beliau pun bertanya kepada mereka, “Hari apakah ini, hingga kalian berpuasa?” mereka menjawab, “Hari ini adalah hari yang agung, hari ketika Allah memenangkan Musa dan Kaumnya, dan menenggelamkan Fir’aun serta kaumnya. Karena itu, Musa puasa setiap hari itu untuk menyatakan syukur, maka kami pun melakukannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kami lebih berhak dan lebih pantas untuk memuliakan Musa daripada kalian.” kemudian beliau pun berpuasa dan memerintahkan kaum puasa di hari itu. (HR. Al-Bukhari no. 3145, 3649, 4368 dan Muslim no. 1130)
Dari Abu Qatadah Al Anshari -radhiallahu anhu- dia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari ‘Asyura`, beliau menjawab: “Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Dari Ibnu Abbas -radhiallahu anhuma-, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ
“Seandainya tahun depan aku masih hidup, niscaya saya benar-benar akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharram).” (HR. Muslim no. 1134)
Perintah beliau kepada para sahabat untuk berpuasa 10 muharram menunjukkan puasanya ini hukumnya wajib. Akan tetapi setelah ramadhan diwajibkan, puasa inipun menjadi sunnah, sebagaimana yang diterangkan oleh para ulama.
Hadits Abu Hurairah di atas menunjukkan bahwa puasa muharram merupakan puasa sunnah yang terbaik dan terutama, dan keutamaannya adalah Allah akan mengampuni semua dosa setahun yang lalu. Hanya saja yang dimaksud dengan semua dosa di sini hanyalah dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa besar tidak akan diampuni oleh Allah kecuali dengan taubat dan rahmat dari Allah. Berdasarkan hadits Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadlan berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya apabila dia menjauhi dosa besar.” (HR. Muslim no. 342)
Hadits ini termasuk dalil terbesar yang menunjukkan disyariatkannya mukhalafah (berbeda) dengan ahli kitab, karena tatkala orang-orang Yahudi juga berpuasa pada tanggal 10 muharram, Allah Ta’ala melalui lisan Rasul-Nya menurunkan syariat baru berupa berpuasa pada tanggal 9, dan syariat ini diturunkan semata-mata agar puasa kaum muslimin berbeda dengan puasa yahudi.
Adapun hadits yang memberikan pilihan untuk berpuasa sehari sebelumnya (tanggal 9) atau sehari setelahnya (tanggal 11) maka dia adalah hadits yang lemah. Sehingga puasa hanya dilakukan pada tanggal 9 dan 10.
Hadits ini juga menunjukkan bahwa syariat umat sebelum kita bisa menjadi syariat kita jika Nabi -alaihishshalatu wassalam- menyetujuinya.
Wallahu a'lam.


DAN

3 Hadits Lemah Seputar Puasa Muharram

Berikut penyebutan beberapa hadits lemah seputar puasa Muharram:
1. Hadits ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhu, beliau berkata :
“Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda :
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyuro` dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya, (yaitu) berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”. Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (1/399/2155), Ibnu Khuzaimah dalam Shohihnya (3/290-291/2095) dan Al-Baihaqy (4/287) dari jalan Ibnu Abi Laila dari Daud bin ‘Ali dari ayahnya dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam secara marfu’ .
Berkata Asy-Syaukany rahimahullah setelah membawakan hadits ini: “Riwayat ini dho’if (lemah) mungkar ”.
Ini dikarenakan dalam sanad nya terkumpul dua kelemahan :1. Ibnu Abi Laila yang dia ini bernama lengkap Muhammad bin ‘Abdirrahman ibnu Abi Laila adalah seorang rowi yang lemah haditsnya. Berkata Al-Hafizh dalam At-Taqrib : Shoduqun sayyi`ul hifzhi jiddan (Jujur tapi jelek sekali fahalannya).
2. Dia telah menyelisihi ‘Abdurrozzaq –yang beliau lebih kuat hafalannya dari dirinya-, beliau meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Juraij dari ‘Atho` dari Ibnu ‘Abbas secara mauquf dari perkataan beliau (Ibnu Abbas) –sebagaimana telah berlalu penyebutannya, itupun dengan lafazh “berpuasalah pada hari ke 9 dan ke 10” tanpa ada tambahan lafazh “atau sehari setelahnya”. Maka penyelisihan Ibnu Abi Laila terhadap ‘Abdurrozzaq terjadi dari sisi sanad serta matan hadits.
2. Juga dari hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata : “Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda :
وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلاَثُوْنَ يَوْمٍ
“… dan barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan Muharram maka baginya dari setiap hari (bagaikan berpuasa) 30 hari”.
Dikeluarkan oleh Ath-Thobarony dalam Mu’jam Ash-Shoghir (2/164/963) dari jalan Muhammad bin Rozin Jami’ul Mishr dari Al-Haitsam bin Habib dari Sallam Ath-Thowil dari Hamzah Az-Zayyat dari Laits bin Abi Sulaim dari Mujahid dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma.
Berkata Syaikh Al-Albany rahimahullah : “Ini adalah hadits maudhu’ (palsu), dalam sanadnya ada rowi yang bernama (1)Sallam Ath-Thowil dan dia adalah pendusta, (2) Laits bin Abi Sulaim bercampur hafalannya serta Al-Haitsam bin Habib dianggap pendusta oleh Imam Adz-Dzahaby”. Lihat Dho’if At-Targhib wat Tarhib 1/312 no. 615.
3. Masih dari hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata : “Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda :
لَيْسَ لِيَوْمٍ فَضْلٌ عَلَى يَوْمٍ فِي الصِّيَامِ إِلاَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَيَوْمُ عَاشُوْرَاءَ
“Tidak ada satu haripun yang memiliki keutamaan atas hari-hari yang lainnya dalam hal berpuasa kecuali bulan Ramadhan dan hari ‘Asyuro`”.Diriwayatkan oleh Ath-Thobarony (11/127/11253) dan di dalam sanadnya terdapat ‘Abdul Jabbar ibnul Ward yang dikatakan oleh Imam Al-Bukhory : “Dia menyelisihi pada sebagian hadits-haditsnya” dan berkata Ibnu Hibban : “Dia sering salah dan wahm. Dan hadits ini dihukumi sebagai hadits yang mungkar oleh Syaikh Al-Albany sebagaimana bisa dilihat dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dho’ifah (1/453-455 no. 285).

ATAS NAMA NURANI

"ATAS NAMA NURANI" (JUMAT, 20 JUNI 2012 DAN MINGGU, 21 JUNI 2012)

oleh KICK ANDY SHOW pada 18 Juli 2012 pukul 6:14 ·
Sejatinya yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah karena setiap manusia telah dibekali nurani sejak ia dilahirkan. Nuranilah yang menggerakkan motivasi, karya, dan ucapan setiap orang. Dan jika seseorang memperhatikan dan menjaga nuraninya, maka ia akan merasakan dan menikmati keberadaannya sebagai ciptaan Tuhan yang berbahagia.

Ketika seseorang melakukan keadilan, kebenaran, dan kebaikan, hati nuraninya akan merasakan sejahtera, sebaliknya, ketika ia melakukan keburukan, kejahatan dan ketidakadilan, hati nuraninya akan mengugat dirinya. Seperti yang dilakukan para narasumber Kick Andy ini.

Liana Christanty. Keprihatinannya terhadap nasib anak-anak yang terlahir kurang beruntung telah mencetuskan ide untuk mendirikan Pondok Hayat, yang berlokasi di Dukuh Kupang, Surabaya. Inilah tempat yang menyediakan penampungan bagi perempuan-perempuan tak bersuami yang melahirkan anak di luar nikah. Bayi-bayi yang dititipkan di pondok ini, akan mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya secara cuma-cuma, dan saat ini ada sekitar 33 bayi tinggal di pondok tersebut.

Pondok Hayat menjadi tempat yang tak hanya aman bagi para perempuan yang hamil pranikah, tetapi juga pemulihan identitas, serta trauma dan bimbingan pengembangan diri. Sudah sejak tahun 1998 Liana membantu bayi-bayi dari para perembuan yang hamil di luar nikah. Hingga beberapa di antara mereka sudah beranjak remaja. Khususnya untuk anak-anak berusia 3 hingga 10 tahun kemudian ditempatkan di sebuah rumah anak. Disitulah mereka bisa belajar, bermain, sekaligus menjadi tempat tinggal bagi mereka. Kepedulian Liana untuk membantu sesama tak hanya pada bayi-bayi dari perempuan bermasalah, tetapi kemudian meluas hingga ke dunia pendidikan.

Usia senja, bagi kebanyakan orang merupakan momok yang menakutkan. Menurunnya kondisi fisik, masalah kesehatan dan mundurnya produktifitas tentulah menjadi masalah bagi  para lansia dari keluarga miskin. Keprihatinan pada kondisi lansia miskin, telah membuat Yuherli berpikir keras untuk membantu para lansia keluar dari ketidakmampuan akan keadaan itu. Untuk menerjemahkan tekad mulianya itulah, pada tahun 1996 ia pun mendirikan sebuah yayasan moral Karang Lansia yang anggotnya para lansia di Banjarmasin yang tergabung dalam sebuah “Lembaga Bina Bhakti Taruna” atau disingkat LB2T. Dalam perjalanannya LB2T telah memiliki 116 kader yang terbagi dalam 65 kelompok. Sekitar 2975 lansia kini tersebar di seluruh daerah Banjarmasin Kalimantan selatan. Menurut Yuherli, banyak orang mendoakan panjang umur pada setiap orang tua, tetapi banyak yang tidak siap merawat dan memelihara ketika mereka memasuki masa lansia.

Mendengar kata mayat, jenazah korban kecelakaan, ataupun pembunuhan, di benak banyak orang pastilah selain merinding biasanya ada rasa takut bahkan jijik. Tapi tidak bagi Iwan Hasyim Muya, atau yang lebih dikenal sebagai “Iwan Mayat”. Bagi Iwan, mayat justru adalah ladang untuk berbuat bagi kemanusiaan. Sudah 33 tahun ia mengabdikan diri membantu proses evakuasi mayat khususnya di Palembang, Sumatera Selatan. terlebih lagi semua yang dilakukan Iwan adalah tanpa pamrih dan bahkan tidak digaji Bagi laki-laki yang kini usianya 66 tahun ini, mengurusi jenazah dengan berbagai kasus bukanlah perkara mudah. Berbagai kondisi kematian pernah di hadapinya. Mulai dari  gantung diri (bunuh diri), korban pembunuhan, tenggelam, kecelakaan lalu lintas, terbakar hingga mutilasi. Semua pernah ia tanganinya tanpa risih dan jijik. Baginya mereka yang telah meninggal adalah manusia yang membutuhkan pertolongan. Mereka juga perlu diperlakukan dengan baik.

Bekerja tanpa pamrih menjadi modal keseriusan Banpol Polresta Palembang ini dalam mengidentifikasi korban mayat. Sebagai relawan ia harus siap bertugas selama 24 jam setiap hari tanpa libur. Meski saat membantu evakuasi ia hanya menggunakan peralatan sederhana, tanpa sarung tangan, bahkan tanpa masker, namun hingga kini Iwan telah berhasil mengevakuasi 6.055 mayat.

Gempa bumi di Liwa Lampung, Yogyakarta, Bengkulu, bahkan dia pun ikut terjun ke laut ketika Kapal Tristra Bangka-Palembang karam. Dari bencana tsunami di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) saja, Pak Iwan berhasil mengevakuasi 900 lebih jenazah. Itu pula yang membuatnya mendapatkan penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mendapatkan tanda kehormatan berupa Satya Lancana Kebaktian Sosial pada Desember 2005 lalu. Usianya memang sudah tak muda lagi, tapi keinginannya untuk memanusiakan manusia walau telah berupa mayat menjadikannya semakin kuat berniat untuk tidak pensiun menjadi relawan.